Arabicum dan Obesum

Antara Karakter dan Kekuatan Bunga
Saat memasuki kontes adenium, pengunjung akan disuguhkan oleh beberapa kategori kelas adenium. Yang menarik, tentu di kelas karakter untuk spesies sendiri, seperti arabicum yang punya bentuk khas. Namun kekuatan bunga juga tak mungkin ditinggalkan, baik untuk warna maupun bentuk bonggol dari jenis obesum.
Bila disejajarkan antara obesum dan arabicum, sangat jauh berbeda. Perbedaan ini tak hanya dalam bentuk, tapi juga sampai pada penghobi yang memilikinya. Pasalnya, untuk arabicum akan kuat pada karakter. Sedangkan untuk obesum, diproyeksikan sebagai adenium yang mempunyai keunggulan di warna bunga.
Memang kedua jenis ini tak bisa dijadikan dalam satu kelas – termasuk penghobinya – tapi dari sini bisa dijadikan satu perbandingan antara penggemar bunga dan penggemar bentuk. Sebab, adenium sendiri meski banyak memiliki kreasi, tapi tetap saja dibedakan atas dua bagian itu.
Untuk arabicum, memang jadi salah satu karakter paling penting di dunia adenium. Memang akhirnya memunculkan beberapa varian karakter, seperti thaisoco maupun RCN. Meski berbeda, kedua jenis karakter ini ikut mendongkrak popularitas arabicum di kelas bentuk.
Karakter Bentuk untuk Arabicum
Memang beberapa orang mengeluhkan lamanya partumbuhan dari arabicum, dimana dalam satu tahun tingginya tak lebih dari 30 cm. Selain itu, bunga yang sering jadi kelebihan adenium tak kunjung mekar.
“Arabicum memang tak diarahkan untuk berbunga, tapi untuk kesempurnaan bentuk,” kata Penghobi Adenium di Gresik Jawa Timur (Jatim), Wahab Abdi.
Di situ, bentuk yang mencirikan arabicum cukup khas, yaitu munculnya batang lurus dari bonggol atau yang disebut juga sebagai bodi. Karakter yang bagus bentuknya mirip seperti setengah bola yang permukaannya ditumbuhi batang meruncing ke atas. Sementara untuk daun sendiri, jumlahnya tak banyak dan hanya mengisi beberapa bagian cabang.
Bentuk karakter pada adenium akan mengingatkan kita pada jenis bonsai yang dinikmati, karena adanya gerak batang dan cabang yang harmonis. Hanya untuk arabicum, perlakuan yang diberikan tak terlalu banyak, sehingga harus pintar untuk memilih bibitan. Sebab, salah sedikit saja bentuk akhir akan jauh dari katagori kontes.
“Kekuatannya ada pada bodi dan percabangan, sehingga untuk mencari bibitan harus benar-benar tahu mana yang bagus dan tidak. Di situ, bagi penghobi pengalaman tentu bukan masalah. Namun jadi kendala untuk pemula, apalagi saat dihadapkan dengan pedagang yang tak jujur,” ujar Wahab.
Memang prosentase arabicum bagus saat penyemaian tak lebih dari 20%. Namun untuk mendapatkannya bukan hal yang mustahil, asalkan teliti sebelum membeli. Pertama, perhatikan batang – dimana khusus untuk arabicum akan tumbuh lurus – tak besar di bagian bawah. Kondisi ini untuk usia antara 3-4 bulan.
Setelah itu, masuk di bagian percabangan – dimana arah cabang yang baik harus simetris antara bagian kiri dan kanan – begitu juga untuk bagian depan dan belakang. Jadi, harus diputar seluruh bagian cabang untuk melihat gerakan cabang. Melihat bakalan yang bagus, maka wajar bila pendagang membandrol harga yang mahal, bahkan bisa mencapai Rp 300 ribu untuk satu potnya.
1000 Kreasi pada Obesum
Lain halnya dengan obesum yang sejak kecil memang diproyeksikan untuk masuk ke dalam kelas tertinggi dari kontes, yaitu total performance. Dari kriteria yang diambil menilai mulai dari perakaran, batang, cabang, ranting, anak ranting, daun, dan bunga. Dari situ terlihat bahwa untuk obesum memang harus manjalani berbagai program khusus untuk jadi yang terbaik saat kontes.
Bila arabicum harus berjuang untuk mendapatkan bibit yang baik, maka obesum lebih pada keahlian pemilik untuk meramu tanaman jadi satu bentuk yang sempurna. Sebagian besar obesum diarahkan pada bunga, karena mudah untuk dilakukan pemotongan dan penyambungan.
“Kesimpulan ini memang masuk akal, karena hampir semua bunga adenium yang dijual pasti menggunakan obesum sebagai bonggol bawah,” imbuh Wahab.
Batang lunak, mudah dibentuk, dan pertumbuhan cepat – jadi kelebihan utama dari obesum. Program akar jadi ciri khas jenis ini untuk membentuk bagian bonggol jadi beragam bentuk yang menarik. Grafting dilakukan untuk menambahkan atau mengurangi bagian adenium agar terlihat lebih baik, terutama untuk penempatan bunga.
Dari percabangan sendiri, obesum bisa dilakukan kreasi dengan menambahkan cabang sendiri di tempat yang diinginkan. Kreasinya memang sangat dekat dengan bonsai, tapi tentunya perlakuan yang dilakukan berbeda, karena karakter tanaman tak sama.
Bibit Mudah Didapat
Untuk mendapatkan bibit obesum bukan hal yang sulit, bahkan sangat mudah. Sebab, proses perbanyakan dengan menggunakan biji bisa dilakukan dengan cepat dan standar yang diambil bukan dari warna bunga, tapi dari bonggol yang dihasilkan. Di situ, ukuran baik-buruknya lebih pada bentuk akar dan batang.
Di pasaran, obesum dikenal juga dengan adenium engkel yang difungsikan sebagai sambungan bawah untuk bunga. Harganya relatif murah, berkisar antara Rp 5 – Rp 10 ribu. Harga ini memang terbilang murah dibandingkan arabicum, sehingga mahalnya obesum dewasa lebih pada sentuhan seni dari pemiliknya. Penilaian yang diberikan tak bisa dilihat dari bibit, karena harus melewati perlakuan, sehingga kemungkinan terjadinya penipuan sangat kecil. Tapi untuk menghasilkan produk jadi siap kontes, tak sembarang orang bisa dan bila ada harga bisa mencapai puluhan juta rupiah.
Lihat saja di sentra adenium Gresik, hanya beberapa kebun yang memiliki obesum jadi yang siap kontes untuk total performance. Apalagi untuk jenis purba yang mempunyai usia di atas 50 tahun, jumlahnya makin sedikit. [wo2k]
Kreasi Busuk Akar
Busuk akar untuk jenis arabicum bisa jadi bencana, tapi untuk obesum kondisi ini bisa dimanfaatkan jadi tanaman unik. Apalagi untuk kontes, ada kelas unik kreasi yang juga jadi ladang potensial untuk jenis obesum. Karakter mudah dibentuk dan punya pertumbuhan yang cepat tetap jadi kelebihan utama di kelas unik.
Di sini, konsepnya adenium dibuat menyerupai bentuk tertentu, baik disengaja atau yang sudah dimiliki tanaman ini sejak awal. Bentuk kreasi bisa menyerupai seperti binatang, mulai dari gajah, ular sampai burung merak. Selain dari kreasi bentuk, untuk kelas unik juga bisa diambil dari kecelakaan, seperti busuk akar. Di situ, bagian batang busuk bisa dikreasikan jadi bentuk gua atau jadi tebing.
“Kreasi tergantung dari masing-masing pemilik, jadi tidak akan sama satu dengan lainnya dan itu yang jadi keunggulan obesum,” tandas Wahab. [wo2k]

Meluruskan Mitos Adenium

Agar Tak Salah Membeli dari Pedagang ‘Nakal’
Banyak kreasi adenium, mulai akar, batang sampai bunga. Dari kekayaan produk yang dimiliki, menempatkan adenium sebagai tanaman 1000 kreasi. Namun makin berkembangnya kreasi dari penghobi, banyak mitos beredar, terutama dari beberapa kelainan yang ditimbulkan, seperti variegata, bonggol kuning, kristata sampai kualitas warna bunga.
Ragam kelainan genetik yang dimiliki adenium, membuatnya jadi barang langka, membuat harga jual meroket hingga puluhan kali lipat. Dampaknya di pasaran, beberapa petani dan pedagang berupaya melakukan manipulasi, baik dari media tanam maupun perlakuan lainnya untuk mendapatkan kelainan genetik yang diinginkan.
Tujuannya jelas, yaitu ingin mendapatkan untung besar dengan menjual produk kelainan genetik. Kerugian terbesar tentu di tangan konsumen, dimana selain dari kelainan genetik maupun mutasi, hasil produk yang didapat tak akan stabil, sehingga banyak komplain tentang produk kelainan adenium yang berubah setelah dirawat di rumah.
Ketidaktahuan pembeli yang didominasi penghobi baru, membuat satu ladang sendiri bagi penjual nakal untuk mencari keuntungan. Celah yang bisa digunakan selain mengelabui kelainan genetik, pedagang banyak melakukan penipuan untuk pembeli yang menginginkan bunga adenium. Caranya mudah, karena untuk penjualan adenium bunga ditawarkan dalam bentuk potongan atau grafting yang tentunya belum berbunga.
Variegata
Produk variegata merupakan salah satu kelainan genetik dibawa oleh tanaman yang akhirnya membuat warna daun berbeda dari warna biasanya. Di kelas adenium, variegata ditandai dengan warna daun yang mempunyai paduan warna putih dan hijau. Bahkan di beberapa jenis variegate, ada yang mempunyai paduan warna pink, putih, dan hijau.
Penjual bisa membandrol jenis variegata hingga puluhan juta rupiah. Namun harus hati-hati, karena tak semua barang yang ditawarkan bisa permanen jadi variegata. Ada beberapa perlakuan dan cara sendiri saat memilih dan memelihara produk variegata.
Sekretaris Perhimpunan Pecinta Adenium Indonesia (PPADI) Jatim, Atex Wiyono, mengatakan produk variegata adenium bisa dikatakan normal bila pada daun tumbuh berikutnya berwarna serupa. Pembeli memang harus hati-hati, diusahakan saat membeli sudah terlihat tumbuh daun baru untuk melihat bercak putih di daun. Adenium variegata sangat tak disarankan untuk dijemur di bawah sinar matahari.
“Variegata tak ada yang bisa tahan dengan matahari, karena warna daun bisa berubah hijau kembali,” imbuh Atex. “Pembeli harus minta informasi pada penjual tentang bagaimana perawatannya. Polemik variegata memang masih menimbulkan pro dan kontra, tapi di tingkat bursa barang belang putih ini tetap jadi buruan, meski keabsahannya belum dipastikan,” lanjutnya.
Stabilitas variegata sendiri belum bisa dipastikan secara permanen, melihat hasil semain biji kemungkinan menghasilkan keturunan yang sama – sangat kecil, sehingga ada beberapa orang yang mengatakan variegata itu palsu. Namun ada beberapa yang melihat daun belang bisa dibuat permanan, asalkan mengerti cara perawatannya.
Di tingkat konsumen, produk variegata tetap mempunyai pasar sendiri, meski di beberapa bursa bisa tembus hingga angka jutaan rupiah/pohon. Saran bagi penghobi yang ingin membeli adalah kepercayaan yang harus dibangun antara dua belah pihak. Diharapkan ada satu perjanjian tentang produk yang kita beli, sehingga baik pembeli dan penjual bisa sama-sama untung.
Bonggol Emas
Kelainan adenium yang saat ini sedang ramai dibicarakan adalah bonggol emas yang di-klaim bisa dibuat. Sementara beberapa petani adenium melihat itu merupakan teknik rekayasa yang akhirnya membuat tanaman mati. Pro-kontra adenium bonggol emas/kuning memang lebih kuat berhembus, karena harga jual produk ini bila sudah dewasa bisa mencapai puluhan juta rupiah. Nilai uang yang didapat wajar, bila tanaman ini untuk dibudidayakan, karena janji keuntungannya besar.
Sementara Penghobi Adenium di Surabaya, Arief Tape, mengatakan bonggol emas merupakan satu kelainan genetik yang dipastikan tak bisa dibuat. Kaitannya sama seperti variegate, dimana stabilitas yang jadi tolak ukur.
“Memang ada yang klaim bisa membuat, tapi apakah bisa bertahan lama,” tandas Arief.
Menjadi permasalahan tetap di tingkat pembeli yang dipastikan sebagian besar mempunyai pengetahuan terbatas tentang bonggol emas. Apalagi bonggol emas merupakan produk yang spesifik dan jarang dimiliki oleh penghobi. Mitos bonggol emas sendiri oleh beberapa petani adenium malah membuat tanaman itu mendekati kematian.
Pramuhajadi – Penggemar Adenium di Jogjakarta – mengaku kalau bonggol adenium emas bisa dibuat. Caranya, dengan menggunakan media batu bata dan pupuk urea. Namun dari warna kuning yang dimiliki akan merambat naik dari akar ke batang dan akhirnya menuju ke pucuk daun.
“Dari pengamatan saya, warna kuning akan naik, akhirnya menyeluruh di permukaan tanaman, dan tanaman mati,” imbuh Pramuhajadi.
Di tingkat bursa, adenium emas tetap mencuri perhatian penggemar, terutama yang menyukai dari karakter bentuk adenium. Sebab, dengan adanya paduan warna kuning bentuk secara keseluruhan adenium semakin indah. Begitu juga bagi penggemar keindahan warna-warni bunga, bisa menjadikan satu kombinasi menarik.
Sebagai pembeli, tentu ada di tempat yang sulit. Sebab, banyak rumor beredar tentang produk bonggol emas. Saran yang bisa diberikan saat membeli bonggol dengan warna kuning diharapkan mengambil yang sudah berusia dewasa, yaitu sekitar satu tahun. Sebab, bila sudah dewasa apalagi mampu mengeluarkan bunga setidaknya rekayasa di media tanam bisa dikurangi.
Di situ, keabsahan bonggol emas bisa sedikit dipercaya, karena proses metabolisme tanaman berjalan normal dari keluarnya bunga serta warna bonggol yang muncul. Namun kembali lagi untuk melakukan negosiasi antar penjual dan pembeli tentang garansi tanaman. Sebab, untuk usia satu tahun dan berwarna emas ditambah sudah berbunga bukan barang yang murah untuk dibawa pulang.
Grafting Bunga
Banyak pembaca yang menanyakan bagaimana melihat adenium bunga berdasarkan ciri fisik tanaman. Contohnya, bagaimana mengetahui kalau adenium ini bisa menghasikan bunga jenis shangrilla?. Jawabanya, warna bunga tak bisa ditentukan dari ciri fisik, baik dari batang maupun bentuk daun. Lalu, bagimana kita tahu tidak ditipu oleh penjual saat membeli adenium bunga yang hampir 100% dijual dalam bentuk potongan (grafting) yang tentunya belum berbunga.
Menurut Pengusaha Adenium di Sidoarjo Jatim, Santoso, kemungkinan melihat bunga dari karakter tanaman sangat sulit. Memang bisa dilihat, tapi itu untuk tingkatan ahli yang sudah berpengalaman. Di tingkat penghobi baru, harus percaya dengan penjual yang menawarkan produk adenium bunga. Caranya, tentu membeli di kios langganan atau langsung datang ke tempat pembibitan adenium.
Pembeli yang datang di area bursa memang kesulitan untuk mendapatkan kios langganan, apalagi bila Anda sebagai penghobi pemula. Caranya, sama dengan trik produk sebelumnya, dimana harus ada perjanjian antar penjual dan pembeli tentang garansi produk dan jangan lupa minta kartu nama. Jadi, bila terjadi masalah bisa langsung dikontak. [wo2k]